Pontianak,DETIKREPUBLIK.COM - Kalimantan Barat – Di tengah hiruk pikuk kota yang tak pernah benar-benar tidur, sebuah kisah kriminal diam-diam mengemuka. Bukan perampokan bersenjata atau pencurian besar-besaran, tapi cerita sederhana tentang mobil sewaan yang tak pernah kembali, dan rencana licik yang berakhir di balik jeruji.
Kisah ini bermula dari VV (25), seorang perempuan muda yang tinggal di Gang Nipah, Jalan Komodor Yos Sudarso. Dengan santai, ia menyewa satu unit Toyota Avanza dari sebuah rental mobil, bermodal KTP milik orang lain bernama Fajar. Tak ada yang mencurigakan—setidaknya, sampai batas waktu sewa lewat dan mobil itu raib tanpa kabar.
Pemilik rental akhirnya melapor, dan Unit Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak langsung bergerak cepat. Setelah penyelidikan singkat, tim berhasil melacak VV yang saat itu tengah bersembunyi di lorong sempit Gang Nangka, Pontianak Timur. Penangkapan yang sederhana, namun membuka tabir rencana gelap yang lebih dalam.
Dalam interogasi, VV mengaku telah menyerahkan mobil tersebut kepada dua pria berinisial D (36) dan F (31) dengan imbalan Rp5 juta. Tak berhenti di situ, VV juga mengaku memberikan Rp2 juta kepada Fajar sebagai "jasa" peminjaman KTP. Sisanya digunakan untuk membeli sabu dan berjudi lewat aplikasi slot online.
"Motifnya murni ekonomi dan kecanduan," ungkap Kasatreskrim AKP Wawan Darmawan, S.I.K., yang memimpin langsung pengungkapan kasus ini. Ia menambahkan, kasus semacam ini kerap terjadi dan kian marak karena adanya godaan uang cepat yang menjebak orang-orang dalam keputusasaan.
Tak butuh waktu lama, D dan F akhirnya ditangkap di halte Jalan Perintis Kemerdekaan, Sabtu (11/5/25) pukul 13.30 WIB. Mereka juga mengakui perannya dalam penggelapan, dan mengaku menerima bayaran antara Rp2 hingga Rp4 juta. Aksi mereka ternyata bukan yang pertama, dan diduga masih ada pelaku lain di luar sana yang terlibat.
"Kami masih memburu pelaku lain yang menguasai unit mobil hasil kejahatan ini," ujar Wawan. Ia menegaskan bahwa kasus ini masih terus dikembangkan untuk mengungkap jaringan yang mungkin lebih luas dari yang terlihat di permukaan.
Kejadian ini menjadi cermin buram dari fenomena sosial yang makin kompleks—ketika kebutuhan hidup, kecanduan, dan peluang gelap berpadu dalam satu pilihan fatal. Dari sekadar sewa mobil menjadi jebakan hidup, dan dari jalan pintas menuju kehancuran pribadi. Satu unit Avanza yang hilang, nyatanya membuka kisah panjang tentang bahaya keputusan sesaat.
Sumber : Humas Polresta Pontianak
Editor : Rahmad Maulana