El Nino Menyerang, Pasokan Pangan di Jawa Tengah Masih Aman -->

Iklan Semua Halaman

PASANG IKLAN ANDA DISINI, HUBUNGI ADMIN

El Nino Menyerang, Pasokan Pangan di Jawa Tengah Masih Aman

POLTAK
Thursday 16 November 2023
KLATEN, WARTAGLOBAL.id -- Pasokan pangan di Jawa Tengah tahun 2023 dipastikan aman, meskipun sedang terjadi fenomena El Nino.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengakui, fenomena El Nino memang dirasakan dampaknya di sektor pertanian. Salah satu indikator, terjadinya penurunan produksi padi.

“Jadi produksi padi di Jawa Tengah, kalau kita perbandingkan, produksi pada Oktober sampai Desember 2022 dibanding 2023 ini, mengalami penurunan sebesar 123.335 ton,” kata Nana, saat menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI, di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Kamis (16/11/2023).

Meski produksi padi secara komulatif mengalami penurunan, imbuh Nana, tidak berarti seluruh daerah lumbung padi di Jawa Tengah juga mengalami penurunan produksi. Setidaknya ada delapan daerah di Jawa Tengah yang produksi padinya tetap stabil. Di antaranya Sragen, Sukoharjo, Pemalang, Banyumas, dan Klaten.

“Itu beberapa daerah yang lain alhamdulillah dalam situasi el nino, tapi malah menghasilkan ataupun bisa melaksanakan panen yang lebih baik,” tuturnya.

Nana menyampaikan, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memastikan pasokan pangan aman. Seperti, berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota, agar produksi padi tetap bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.

Program yang dilaksanakan mulai dari melayani peminjaman pompa air, pengadaan alat mesin pertanian, bantuan benih, dan asuransi pertanian.

“Kami pun terus melakukan koordinasi dengan BMKG. Kita berharap di bulan November ini sudah memasuki musim penghujan, sehingga bisa mulai musim tanam,” kata Nana.

Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani menambahkan, produksi padi dari Januari hingga Oktober 2023 mencapai 367.465 ton. Sedangkan produksi beras Januari sampai dengan Oktober 2023, sebanyak 204.558 ton.

“Adapun konsumsi beras ada 116.589 ton. Jadi mengalami surplus beras sebanyak 87.969 ton,” ungkap Sri Mulyani.

Ditambahkan, Kabupaten Klaten masih memiliki potensi luas lahan 8.286 hektare, dengan produksi 51.353 ton gabah kering, atau setara 31.839 ton beras. (*)