Presiden Prabowo Gagas Proyek Raksasa Pagar Laut 500 KM Lindungi Pantura dari Banjir Rob dan Abrasi -->
Memuat artikel terbaru...

Iklan Semua Halaman


Presiden Prabowo Gagas Proyek Raksasa Pagar Laut 500 KM Lindungi Pantura dari Banjir Rob dan Abrasi

Saturday, 14 June 2025


Jakarta, detikrepublik.com – Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto resmi menggagas proyek raksasa pembangunan pagar laut (tanggul laut) sepanjang kurang lebih 500 hingga 946 kilometer yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Proyek ini merupakan bagian dari langkah strategis nasional dalam menghadapi ancaman perubahan iklim, abrasi pantai, dan banjir rob yang semakin parah di wilayah pesisir utara Pulau Jawa.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa proyek ini akan menjadi bagian dari prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Kita tidak bisa lagi menunda. Pantura harus kita lindungi. Pembangunan pagar laut ini adalah untuk melindungi rakyat, pertanian, dan infrastruktur vital nasional,” tegas Presiden Prabowo dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (13/6).



Infrastruktur Strategis untuk Ketahanan Iklim

Proyek pagar laut ini mencakup pembangunan tanggul laut, sabuk hijau pesisir, serta sistem drainase terpadu yang membentang dari kawasan pesisir Tangerang (Banten) hingga Gresik (Jawa Timur). Total panjang diperkirakan mencapai lebih dari 700 kilometer dengan nilai investasi antara Rp600 triliun hingga Rp800 triliun.

Selain mencegah banjir rob dan abrasi, proyek ini juga bertujuan mengendalikan penurunan muka tanah yang selama ini mengancam kota-kota besar di pesisir utara Jawa seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

Skema KPBU dan Keterlibatan Internasional

Pembangunan pagar laut ini akan didanai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta terbuka terhadap partisipasi investor asing. Pemerintah Indonesia telah membuka peluang kerja sama dengan negara-negara seperti Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan.

Pemerintah juga telah membentuk satuan tugas khusus di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mempercepat tahapan perencanaan hingga pelaksanaan.

Proyek Multi-Generasi

Karena kompleksitas dan panjang lintasan pembangunan, proyek ini diperkirakan akan berlangsung dalam jangka panjang, bahkan membutuhkan waktu 10–20 tahun hingga tuntas. Presiden Prabowo menyebut bahwa proyek ini akan menjadi warisan lintas generasi yang kelak dilanjutkan oleh dua atau tiga presiden berikutnya.

“Ini adalah proyek peradaban, seperti pembangunan bendungan atau jalan tol dulu. Kita bangun bukan untuk hari ini saja, tapi untuk 100 tahun ke depan,” tambahnya.



Harapan untuk Masa Depan

Masyarakat pesisir, akademisi, dan praktisi lingkungan menyambut baik rencana ini, meski sejumlah pihak juga mengingatkan agar prosesnya memperhatikan aspek ekologi dan partisipasi publik secara adil.

Jika berhasil, pagar laut terpanjang di Indonesia ini tidak hanya akan menjadi tonggak baru pembangunan infrastruktur, tetapi juga simbol nyata dari keseriusan bangsa dalam menghadapi tantangan lingkungan global.