SEMARANG, WARTAGLOBAL.id --
Jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah mencapai 1.570.255 orang selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Agung Hariyadi, Rabu (3/1/2024).
Ia mengatakan, jika dibandingkan tahun lalu, terjadi kenaikan drastis, baik kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) maupun mancanegara (wisman).
Dalam catatannya, total kunjungan wisnus mencapai 1.553.528 orang. Sementara wisman mencapai 16.727 orang. Jumlah tersebut diperoleh dari kurun waktu 16 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
“Kita hitungnya top ten destinasi wisata favorit. Dibandingkan tahun sebelumnya, peningkatan luar biasa. Untuk wisnus 106,82 persen. Sementara untuk wisman 250,97 persen,” katanya, Rabu (3/1/24).
Ia mengatakan, 10 Top Ten destinasi wisata favorit wisnus selama libur nataru didominasi oleh wisata religi. Peringkat pertama jumlah kunjungan wisata terbanyak ada di Kompleks Makam Sunan Kalijaga, Kabupaten Demak dengan 292.460 orang pengunjung, tempat kedua adalah Masjid Raya Syech Zayid Surakarta dengan 250.000 orang pengunjung.
Adapula Candi Borobudur di Kabupaten Magelang dengan kunjungan mencapai 232.330 orang, Candi Prambanan di Klaten 169.171 orang, Kawasan Dieng Banjarnegara 136.324 orang. Kawasan Dieng Wonosobo 108.141 orang, Pantai Karangjahe Rembang 102.930 orang. Kemudian Kota Lama Kota Semarang 99.371 orang, Owabong Purbalingga 84.826 orang, serta Masjid Agung Demak 77.975 orang.
Sementara itu, Top Ten destinasi wisata favorit Wisman adalah, Candi Borobudur Magelang 10.485 orang, Candi Prambanan Klaten 3.184 orang, Candi Mendut dan Pawon Magelang 681 orang, Bukit Rhema Magelang 622 orang, Punthuk Setumbu 608 orang, Lawang Sewu Kota Semarang 393 orang, Kota Lama Semarang 360 orang, Pura Mangkunegaran Surakarta 178 orang, Pulau Karimunjawa Jepara 110 orang, serta Museum Batik Danarhadi Surakarta 106 orang.
Agung mengatakan, kenaikan jumlah kunjungan wisatawan selama libur nataru dipengaruhi oleh beberapa hal. Di antaranya, status pandemi Covid-19 yang telah dicabut, maupun optimalisasi promosi dan travel fair.
“Selain itu, di awal Desember 2023 kami memberikan surat edaran kepada pelaku wisata, dalam mempersiapkan fasilitas wahana juga pendukungnya seperti musala, toilet dan parkir. Kita juga kerja sama dengan Polda Jateng terkait risk assesment, yang wahananya berisiko terhadap keselamatan,” jelas Agung.
Ditambahkan, pemantauan dilakukan pada saat libur Nataru. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan protokol kesehatan dan persiapan yang dilakukan pengelola, benar-benar dijalankan. Di samping itu, banyak dari pengelola wisata yang telah memberikan tempat bagi UMKM, untuk dapat berjualan di lokasi wisata.
Agung membeberkan, pihaknya terus berusaha meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah. Salah satunya, mengoptimalkan promosi wisata dengan memanfaatkan media digital, juga pemengaruh (influencer).
“Kita tingkatkan promosi, baik daya tarik wisata maupun sport tourism, juga kita dorong dampaknya luar biasa untuk turisme. Itu upaya kita agar kunjungan wisata mampu memberikan dampak ekonomi,” pungkas Agung.