Kendal, DETIK REPUBLIK - Sejumlah warga Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari, menggeruduk kantor balai desa setempat. Mereka datang membawa poster bentuk protes pembangunan desa yang lamban.
Itu dilakukan sebagai protes atas ketidakpuasan pembangunan desa wisata yang lamban. Sejumlah warga membawa poster bertuliskan kalimat-kalimat protes. Seperti Kami Sudah Bosan di PHP, Ngomong Tok Ora Ono Bukti, Pengelolaan Dana Desa Sama Dengan Beristri Dua Tidak Pernah Transparan, Kembalikan Aset Desa yang Dijual, 3 Taun Wae Koyo Ngene !!! Kok Njaluk 9 Taun, dan sebagainya.
Salah satu warga, Hermanto menjelaskan, para warga ini tidak puas atas molornya pembangunan desa wisata senilai Rp140 juta. Pasalnya, hingga saat ini proses pembangunan belum selesai.
"Harusnya selesai Juni lalu. Lah ini molornya sangat lama. Kami tidak puas karena Pemdes kerjanya lamban," jelasnya, kemarin.
Hermanto menilai, pemerintah desa tidak transparan dalam pengelolaan keuangan desa. Baik yang bersumber dari dana desa maupun sumber lainnya. Dia menduga, ada anggaran desa tahun 2023 yang digunakan untuk kepentingan pribadi.
"Pembangunan desa terkesan asal-asalan pengerjaannya dan kurang bermanfaat. Dan pembangunannya juga minim melibatkan masyarakat," tegasnya.
Kendati begitu, aksi protes warga ini diterima baik oleh Pemdes Sendangsikucing. Hingga akhirnya saran dan masukan warga menjadi PR yang harus dibenahi untuk kemajuan desa.
Sementara Kepala Desa Sendang Sikucing Harsoyo Budi Utomo mengaku, akan memenuhi tuntutan dan keinginan warganya. Aspirasi ini menjadi PR untuk pemerintah desa dalam merampungkan pembangunan.
Dia berkilah, pembangunan desa wisata ini belum selesai. Karenanya, dia berjanji kepada warga akan merampungkan pembangunan di tahun ini.
"Pembangunan desa wisata tidak mangkrak, cuma belum selesai. Saya akan merampungkan dan bertanggungjawab. Insyaallah bisa rampung tahun ini," imbuhnya. (*)