Gerak Cepat, Pemkot Semarang Buka Dapur Umum Siapkan 3.000 Nasi Bungkus Buat Sahur Bagi Korban Banjir -->

Iklan Semua Halaman

PASANG IKLAN ANDA DISINI, HUBUNGI ADMIN

Gerak Cepat, Pemkot Semarang Buka Dapur Umum Siapkan 3.000 Nasi Bungkus Buat Sahur Bagi Korban Banjir

Thursday 14 March 2024
SEMARANG, DETIK REPUBLIK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bergerak cepat membuka dapur umum dan menyiapkan nasi bungkus bagi para korban banjir.

"Ada dua dapur umum. Satu di balai kota, seperti zaman dulu di akhir 2022. Kami juga mulai menyiapkan nasi bungkus," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pada Rabu (13/3) malam.

Wanita yang akrab disapa Ita ini menuturkan setidaknya ada 3.000-an nasi bungkus yang disiapkan untuk warga sahur.

"Ini mungkin tidak cukup karena memang yang terdampak banjir ini kan di beberapa wilayah. Ini sedang kami inventarisir," ungkapnya.

Ita mengungkapkan banjir tak kunjung surut karena curah hujan yang masih tinggi.

"Memang (karena) curah hujan sangat tinggi, kita sebagai manusia tidak bisa mengelak, tetapi kami berusaha menjaga masyarakat semua," ujarnya.

Menurut Ita, wilayah yang paling terdampak banjir ada di Semarang bagian timur di antaranya Kelurahan Tlogosari, Muktiharjo Lor, Muktiharjo Kidul dan Semarang Timur.

"Segera kami lakukan bantuan karena ini kan waktunya Ramadan sehingga nanti malam sudah bisa menyiapkan (bantuan) bagi masyarakat, termasuk juga di Tanjung Mas," ujarnya.

Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Semarang selama beberapa hari terakhir. Sejumlah titik tergenang sehingga menyebabkan kemacetan di jalan dan mengganggu perjalanan kereta api.

Terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Harya Muldianto menilai perlu penambahan kapasitas pompa untuk penanganan banjir. Menurut Harya, kapasitas pompa tenggang tidak mampu menangani beban banjir dari hulu.

"Di Rumah Pompa Tenggang ada enam pompa, dua istirahat, kami operasikan empat, Sringin juga empat yang operasi dari lima pompa, di Pasar Waru ada satu dari dua pompa," jelas Harya.

Selain itu, sambungnya, ada upaya pemotongan aliran yang sudah dilakukan di Sistem Pompa Pasar Waru, Kandang Kebo, dan Muktiharjo yang dialihkan ke Banjir Kanal Timur. Hal itu untuk sedikit mengurangi beban banjir di Rumah Pompa Kali Tenggang.

"Di belakang Terboyo tepatnya belakang RSI Sultan Agung juga ada dua unit, termasuk di sepanjang Jalan Kaligawe juga kami sediakan pompa-pompa kecil untuk menyedot air di jalan," ujarnya.

(panjang frenkyi)