DETIKREPUBLIK.COM , Solo - SN (20), seorang santriwati di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Ngampel, Kendal, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Ia diduga menjadi korban pembunuhan dan kekerasan seksual. Kabar ini mengejutkan masyarakat dan membuat pihak keluarga berduka mendalam.
SN ditemukan di dekat kandang ayam di Desa Darupono, Ngampel, pada awal minggu ini. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan, yang memicu dugaan kuat bahwa ia mengalami kekerasan sebelum dibunuh. Pihak kepolisian Kendal telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti untuk segera menangkap pelaku di balik kejahatan ini. Mereka berjanji akan mengusut tuntas kasus yang menyayat hati tersebut.
Dikenal Sebagai Santriwati Hafizah yang Mengabdi
Ibu korban, Rohmatun, menyampaikan bahwa SN telah menjadi santriwati sejak lulus SD. "Anak saya itu santriwati hafizah di ponpes yang ada di Ngampel dan sudah menjadi santri di sana sejak lulus SD," ujarnya. Setelah lulus SMA dua tahun lalu, SN memilih untuk tetap tinggal dan mengabdi di ponpes tersebut. Selain mengajar, ia juga bekerja sebagai penjahit di sekitar area pondok. Kepergiannya yang tiba-tiba dan tragis menyisakan luka mendalam bagi keluarga, teman-temannya, dan seluruh komunitas di ponpes tersebut.
Pertemuan Terakhir dengan Keluarga
Rohmatun menceritakan bahwa ia terakhir kali bertemu dengan SN pada Minggu (13/10) malam. SN sempat pulang ke rumah pada Sabtu (12/10) untuk menghadiri acara haul kakeknya. Setelah acara selesai, ia diantar kembali ke pondok pesantren oleh ayahnya pada Minggu malam. "Itulah pertemuan terakhir saya dengan Siti," ucap Rohmatun dengan isak tangis.
Kabar kematian SN membuat keluarga syok. Bahkan, keluarga sempat tidak percaya dengan kabar tersebut. "Waktu saya dapat kabar kalau anak saya dibunuh, saya tidak percaya sama sekali. Lalu ada pak polisi datang ke rumah untuk memastikan bahwa yang meninggal itu anak saya, saya terus syok," ujar Rohmatun.
Polisi Janji Usut Tuntas
Pihak kepolisian Kendal menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung. Mereka telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan masih mengumpulkan petunjuk-petunjuk di lapangan. TKP yang ditemukan berada di area terpencil jauh dari permukiman, sehingga polisi menduga bahwa pelaku sengaja memilih lokasi tersebut untuk menghindari perhatian warga sekitar.
"Kami sudah mengumpulkan beberapa bukti dan akan terus melakukan penyelidikan lebih dalam. Kami juga mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi jika melihat hal-hal mencurigakan terkait kasus ini," kata seorang perwakilan dari Polres Kendal. Kasus ini telah menarik perhatian publik dan desakan agar pelaku segera ditangkap terus bermunculan.
Keluarga Tuntut Keadilan
Di tengah duka, keluarga SN berharap agar pelaku segera ditemukan dan dihukum setimpal. "Saya ingin pelaku cepat ditangkap polisi karena telah membunuh anak saya dengan keji. Kalau tertangkap, dia harus dihukum seberat-beratnya," tegas Rohmatun. Ia menekankan bahwa keadilan harus ditegakkan, bukan hanya untuk anaknya, tetapi juga untuk mencegah kejadian serupa menimpa orang lain di masa depan.
Kasus ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya keamanan dan perlindungan bagi perempuan, terutama di lingkungan pendidikan agama. Masyarakat berharap agar kasus ini segera terungkap dan menjadi pelajaran penting dalam memperkuat perlindungan bagi santriwati di pesantren.[AZ]
Editor:Maulana