Pembangunan Pelabuhan Spit Boat Desa Kawasi Belum Terlaksana, Warga Menanti Kepastian -->
Memuat artikel terbaru...

Iklan Semua Halaman


Pembangunan Pelabuhan Spit Boat Desa Kawasi Belum Terlaksana, Warga Menanti Kepastian

Saturday, 17 May 2025


HAL-SEL: DETIKREPUBLIK,id – Harapan warga Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan terhadap pembangunan pelabuhan spit boat hingga kini belum juga terwujud. Meski wacana pembangunan fasilitas transportasi laut tersebut sudah lama dibicarakan, namun realisasi fisiknya masih belum terlihat di lapangan.

Pelabuhan spit boat di Kawasi direncanakan menjadi sarana vital yang mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi logistik, khususnya mengingat posisi strategis desa tersebut yang dekat dengan aktivitas industri dan pelayaran lokal. Namun, hingga pertengahan tahun 2025, belum ada tanda-tanda dimulainya pembangunan.

Sudah beberapa kali kami dengar bahwa pelabuhan akan dibangun, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Padahal, masyarakat sangat membutuhkan akses transportasi laut yang layak,” ujar salah satu pengurus ASLAD Desa Kawasi, Sabtu (17/05/2025)

Ketiadaan pelabuhan membuat warga harus bergantung pada dermaga darurat yang minim fasilitas dan tidak memadai untuk kebutuhan sehari-hari. Selain menghambat aktivitas ekonomi, kondisi ini juga menyulitkan dalam keadaan darurat seperti evakuasi medis.

Ketua Asosiasi Sopir dan Layanan Darat kawasi (ASLAD) Heskel Siar, berharap agar pemerintah Desa Kawasi, baik pemerintah daerah maupun perusahaan yang beroperasi di sekitar Kawasi, dapat segera menindaklanjuti rencana pembangunan pelabuhan tersebut.

Di bawah ASLAD, ada sekitar 40 unit speed boat yang setiap hari beroperasi melayani rute laut dari Kupal ke Kawasi, termasuk pengangkutan karyawan perusahaan dan kebutuhan logistik. Saat ini kami sangat kesulitan karena belum ada pelabuhan yang layak,” ungkap Heskel.

Ketiadaan pelabuhan yang memadai membuat aktivitas bongkar muat dan penumpang dilakukan di fasilitas seadanya yang tidak memenuhi standar keselamatan. Hal ini menimbulkan risiko tinggi, terutama dalam kondisi cuaca buruk.

Kami minta perhatian serius. Kalau pembangunan ini terus ditunda, masyarakat yang akan terus dirugikan,” tegas ketua Aslad.


Heskel menambahkan bahwa fasilitas sementara yang ada saat ini tidak layak menampung volume pergerakan yang tinggi setiap harinya. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar pemerintah setempat segera melakukan peninjauan dan merealisasikan pembangunan pelabuhan.

"Isu ini bukan semata soal kenyamanan, namun juga menyangkut keselamatan serta kualitas pelayanan dasar di wilayah industri," pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah kabupaten maupun instansi terkait mengenai jadwal pasti pembangunan pelabuhan spit boat di Desa Kawasi.

Draken/"