DETIKREPUBLIK.COM , Sintang – Sebuah temuan mencurigakan mengguncang warga Sintang. Ratusan tabung LPG 3 Kg bersubsidi ditemukan tersimpan dalam sebuah ruko kosong di Desa Baning Kota, Kecamatan Sintang. Tanpa plang resmi sebagai pangkalan, keberadaan gas subsidi dalam jumlah besar ini memunculkan kecurigaan—apakah ini bagian dari distribusi resmi atau ada permainan gelap dalam pendistribusiannya?
Informasi ini pertama kali diungkap oleh seorang warga Desa Baning Kota yang juga aktivis LSM. Ia melihat langsung proses pemindahan LPG bersubsidi dari truk milik PT. Mandiri Putra Gas ke dalam ruko tersebut dan segera menginformasikan temuannya kepada awak media. “Sekarang ini banyak pangkalan fiktif terungkap. Saya harap wartawan, LSM, dan aparat penegak hukum ikut mengawasi. Saya punya bukti foto truk yang menurunkan LPG di ruko kosong dekat Indomart. Tolong dicek, apakah ini prosedur yang benar?” ujarnya.
Tak ingin tinggal diam, awak media segera mendatangi lokasi untuk melakukan pemantauan langsung. Benar saja, ratusan tabung LPG 3 Kg bersubsidi masih dalam kondisi tersegel tersimpan di dalam ruko. Saat sedang mengambil dokumentasi, seorang pria yang mengaku sebagai sopir truk datang dan memberikan klarifikasi. “Saya hanya sopir. LPG ini cuma numpang di sini sebentar. Nanti akan dibawa ke pangkalan di Tebidah pakai mobil Strada karena akses jalan ke sana rusak. Ini ada surat dari PT. Mandiri Putra Gas,” ujar pria itu sambil menunjukkan dokumen.
Meski demikian, alasan tersebut menimbulkan tanda tanya baru. Jika LPG itu memang diperuntukkan bagi pangkalan di Tebidah, mengapa harus disimpan di ruko kosong yang tak berizin? Saat dikonfirmasi via WhatsApp, seorang pria bernama Arvin membenarkan bahwa gas subsidi tersebut memang akan dikirim ke Tebidah. “Benar, LPG itu untuk Tebidah. PT. Mandiri Putra Gas memang tidak bisa langsung mengantar ke sana karena kondisi jalan. Jika ingin informasi lebih lanjut, bisa hubungi Pak Atong di Sungai Ringin, dia yang menangani distribusinya,” jelasnya.
Pada Rabu (12/2/2025), awak media menghubungi Pak Atong, manajer PT. Mandiri Putra Gas, yang membenarkan bahwa LPG tersebut berasal dari perusahaannya. Ia menegaskan bahwa penyimpanan di ruko hanya bersifat sementara. “Benar, itu LPG dari kami. Dititipkan sebentar di ruko sebelum diangkut ke Tebidah. Kami selalu berusaha mengikuti aturan yang berlaku. Jika ingin informasi lebih lanjut, bisa bicara dengan atasan saya, Pak Acok,” katanya.
Menanggapi temuan ini, pihak kepolisian pun bergerak cepat. Kasat Reskrim Polres Sintang, Andika Putra, memastikan bahwa jajarannya akan melakukan investigasi untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam distribusi LPG bersubsidi ini. “Terima kasih atas informasinya. Kami akan cek lebih lanjut,” tegasnya.
Hingga kini, misteri penyimpanan LPG bersubsidi di ruko kosong masih menjadi tanda tanya besar. Apakah ini murni kendala teknis dalam distribusi atau ada permainan gelap yang melibatkan pihak tertentu? Publik menunggu hasil investigasi aparat penegak hukum, agar gas bersubsidi benar-benar sampai ke tangan masyarakat yang berhak, bukan justru menjadi komoditas spekulatif di pasar gelap.[AZ]
Redaksi Team WGR
Sumber:Ed