Kasihan Masyarakat Yaba di Bohongi - PT. Indonesia Mas Mulia Kembali Beroperasi Diam-Diam -->
Memuat artikel terbaru...

Iklan Semua Halaman


Kasihan Masyarakat Yaba di Bohongi - PT. Indonesia Mas Mulia Kembali Beroperasi Diam-Diam

Admin
Tuesday, 18 February 2025


Yaba, DetikRepublik.Com - Setelah resmi dihentikan operasinya sejak 20 Januari 2025, PT. Indonesia Mas Mulia (IMM) diam-diam kembali menjalankan aktivitas tambangnya di Desa Yaba, Kecamatan Bacan Barat Utara. Fakta ini terungkap saat masyarakat tengah fokus memperjuangkan kebebasan lima anggota mereka yang menjadi tersangka di Polres Halmahera Selatan.


Ketidakseimbangan perhatian masyarakat akibat kasus hukum tersebut membuat pengawasan terhadap PT. IMM melemah. Padahal, sejak tiga tahun lalu, perusahaan ini telah beroperasi di desa tersebut dengan perjanjian awal, termasuk pembayaran insentif bulanan kepada warga. Namun, karena janji yang tak kunjung dipenuhi, masyarakat akhirnya melakukan aksi boikot.


Dalam pertemuan terakhir, PT. IMM berjanji melunasi insentif selama satu tahun penuh sebagai bagian dari kesepakatan. Perjanjian ini ditandai dengan pengembalian alat berat ke lokasi tambang dengan syarat kunci kontak ditahan oleh pemerintah desa. Namun, realisasinya jauh dari harapan. Pertemuan yang digelar pada 25 Januari 2025 di Kantor Camat Bacan Barat Utara, Desa Yaba, tak membawa hasil yang sesuai dengan kesepakatan.


Acara tersebut dihadiri oleh Dandim 1509/Labuha beserta jajarannya, petinggi PT. IMM Sarka Elajou, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta dua petinggi DPC Partai Gerindra. Puluhan warga Desa Yaba juga turut hadir. Namun, alih-alih menepati janji, PT. IMM justru melanjutkan eksploitasi tambang tanpa izin warga.


“Mereka sudah meremehkan kami sebagai masyarakat,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. Ia mengungkapkan bahwa aktivitas tambang telah berlangsung selama tiga hari tanpa pemberitahuan. “Kalau tidak salah, mereka mulai bekerja saat kita sibuk mengurus kasus di Labuha. Tapi yang pasti, tiga hari terakhir mereka sudah beroperasi,” tambahnya.


Kembalinya operasi tambang PT. IMM tanpa izin warga memunculkan banyak pertanyaan. Masyarakat mempertanyakan motif di balik pengoperasian kembali tambang ini, serta mengaitkannya dengan insiden pemukulan oleh pihak kepolisian. “Ada apa di balik pemukulan polisi dan tambang PT. IMM? Kenapa mereka beroperasi tanpa sepengetahuan warga? Apakah kami harus bertanya langsung ke DPRD Halmahera Selatan?” ujar seorang warga dengan nada geram.


Detik Halsel