Aceh Tamiang, DetikRepublik.com - Prokopim: Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra sangat serius menanggapi persoalan banjir yang terjadi di Aceh Tamiang. Terlebih lagi, bencana banjir diperparah dengan jebolnya tanggul yang menjadi penahan air sungai di Kec. Seruway.
Kamis, (18/10/24) Pj. Bupati bersama Forkopimda, Anggota DPR Aceh Dapil 7 dan Anggota DPRK Aceh Tamiang dan Kepala OPD terkait menggelar rapat koordinasi penanganan banjir di aula Setdakab.
Mengawali rapat, Pj. Bupati Asra menyampaikan kondisi wilayah hilir yang selalu dipastikan akan banjir ketika curah hujan di wilayah hulu sangat tinggi. Ia pun turut menyampaikan bahwasannya tanggul yang jebol beberapa bulan lalu sudah mengalami perbaikan selama dua kali.
“Tanggul ini sudah 2 kali kita perbaiki, namun masih terjadi kekosongan tanah di bagian bawah akibat tergerus arus air”, papar Asra di hadapan anggota DPR Aceh.
Kembali menjelaskan, Pj. Bupati Asra bersama instansi terkait sudah melakukan mitigasi bencana secara berkala, seperti menanam rumput vertiver dan batang sawit sebagai penahan.
“Permasalahan utamanya sebenarnya adalah pendangkalan muara sungai akibat endapan/sedimen. Jadi harus ada proses pengerukan agar ketika debit air meningkat tidak tumpah merendam rumah warga”, sebutnya.
Dalam Rakor tersebut, Pj. Bupati Asra meminta para Anggota DPRA Dapil Aceh Tamiang - Langsa mengawal anggaran tahun 2025 untuk pengerukan muara sungai di Aceh Tamiang.
“Kami minta Bapak/Ibu tolong kawal anggaran 2025 nanti. Biarkan masyarakat tenang meskipun curah hujan tinggi, tidak harus selalu khawatir akan terjadinya banjir di saat hujan turun”, ujar Asra.
Dikatakan, meskipun akan ada perbaikan tanggul dari provinsi, namun ia bersama jajaran terus bekerja melakukan penanganan banjir tanpa harus menunggu. Sebab secara administrasi DAS merupakan wewenang Pemerintah Aceh. Di sisi lain, pembangunan pasca banjir juga memerlukan dana yang tidak sedikit.
Anggota DPRA Dapil Aceh 7, Nora Idah Nita, Edy Asaruddin, M. Zakiruddin, Raja Lukman Ziaulhaq, dan Syamsuri berkomitmen akan mengawal anggaran tersebut. Meskipun selama ini dijelaskan, proses pendangkalan sungai masih dalam proses kaji ulang agar tidak berdampak terhadap masyarakat di sekitar sungai.
Kunjungan Pj. Gubernur Aceh, Safrizal ZA, bersama Kapolda Aceh dan Pangdam Iskandar pada Rabu, (17/10) kemarin telah membawa secercah harapan. Pj. Gubernur Aceh tersebut segera memerintahkan Dinas SDA Aceh dan BPBA turun ke Aceh Tamiang serta menyusun perencanaan pembuatan tanggul penahan sementara menggunakan dana tanggap darurat.
“Kami juga sedang berjuang agar DAS (Daerah Aliran Sungai) Tamiang dapat dikelola langsung oleh Pusat (Kementerian PUPR -red) seperti Kabupaten Aceh Tenggara, jadi lebih cepat karena langsung”, ucap Nora.
Hingga saat ini, dua kampung di Kecamatan Seruway masih terendam banjir dengan ketinggian 5-35cm. [pah]