DETIK REPUBLIK || MALAKA.
Gereja Santo Paulus Saenama telah menyiapkan penyambutan Bunda Maria dengan penuh semangat dan dedikasi. Para umat dari berbagai lapisan masyarakat bergotong royong untuk membersihkan dan mempersiapkan gereja secara fisik serta membangun tempat penyambutan yang megah untuk Bunda Maria.
Kerja bakti dimulai pada hari Senin, 19 Agustus 2024 pukul 09.00 WITA di Desa Saenama, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka. Umat terdiri dari kaum muda hingga orang tua, bergotong royong dengan penuh kebersamaan dan kepedulian terhadap gereja Santo Paulus Saenama.
Setiap umat membawa alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membersihkan dan mempersiapkan gereja serta tempat penyambutan Bunda Maria. Mereka menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi dan penuh rasa tanggung jawab dalam menjaga dan mengindahkan tempat penyambutan Bunda Maria di gereja Santo Paulus Saenama.
Melalui kerja bakti ini, terjalin ikatan kebersamaan dan rasa tanggung jawab antara umat katolik di gereja Santo Paulus Saenama. Mereka menyadari bahwa persiapan penyambutan Bunda Maria bukanlah urusan sekelompok orang, tetapi merupakan tanggung jawab bersama untuk memastikan keindahan spiritual dalam penyambutan Bunda Maria.
Para guru dan siswi turut serta dalam kerja bakti ini dengan penuh semangat. Mereka menunjukkan rasa kebersamaan dengan para umat dan berbaur dalam kerja bakti tanpa melihat latar belakang masing-masing. Semua umat katolik menunjukan rasa kepedulian mereka terhadap gereja Santo Paulus Saenama dan menyatukan semangat bersama untuk menyambut Bunda Maria dengan hati yang bersih.
Melalui kerja keras dan dedikasi umat katolik di gereja Santo Paulus Saenama, tempat penyambutan Bunda Maria siap meriah dengan keindahan spiritual yang luar biasa. Para umat tidak hanya membersihkan dan membangun tempat penyambutan yang cantik, tetapi juga merajut ikatan kebersamaan dan keterikatan spritual yang kuat dengan bersama-sama merayakan penyambutan Bunda Maria.
Kehadiran Bunda Maria sangat dinantikan oleh umat katolik di gereja Santo Paulus Saenama. Mereka bersiap-siap secara optimal dan menyatukan semangat untuk merayakan penyambutan yang penuh makna, kebersamaan, dan keindahan spiritual. Para umat berharap dengan semangat gotong royong ini dapat membangun dan mempererat persaudaraan antara sesama umat katolik dan menjaga kebersamaan dengan lingkungan sekitar. (Norianto Klau Bria).