PUPR Kebut Proyek Tol di Atas Laut Semarang-Sayung -->

Iklan Semua Halaman

PASANG IKLAN ANDA DISINI, HUBUNGI ADMIN

PUPR Kebut Proyek Tol di Atas Laut Semarang-Sayung

Monday 6 May 2024
JAKARTA, DETIK REPUBLIK -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional. Proyek ini direncanakan sebagai bagian penting dari Jalan Nasional Pantura Jawa yang menghubungkan Semarang, Demak, Gresik, hingga Surabaya.

"Jalan Tol Semarang-Demak sangat dinantikan oleh masyarakat karena perannya yang vital sebagai jalur logistik di utara Jawa. Keberadaannya akan meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang sering mengalami kemacetan," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja dalam keterangannya pada Sabtu (4/5/2024).

Endra menjelaskan PT PP Semarang Demak (PPSD) bertindak sebagai badan usaha jalan tol (BUJT) dengan skema SBO-T (Supported, Build, Operate, and Transfer). Tol ini terdiri dari ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km di daratan, yang telah beroperasi sejak 25 Pebruari 2023.

"Sementara pemerintah berinvestasi pada ruas Semarang-Sayung sepanjang 10,64 km di atas laut, terbagi dalam tiga paket yang sedang dalam tahap konstruksi dengan progres fisik mencapai 9,25 %. Target penyelesaian konstruksi untuk paket ini adalah Februari 2027," jelas Endra.

Endra, yang juga menjabat sebagai staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan ini menambahkan kontraktor pelaksana untuk paket-paket tersebut termasuk Hutama Karya (HK), Beijing Urban Construction Group (BUCG), Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), China Road and Bridge Corporation (CRBC), Adhi Karya, dan Sinohydro. Sebagian dana pembangunan proyek berasal dari pinjaman luar negeri.

Tol Semarang-Demak diharapkan dapat memperkuat konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara serta menjadi penghubung bagi kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi, terutama di wilayah Demak.

"Dengan pembangunan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini, diharapkan permasalahan banjir rob di Semarang Timur, khususnya Kaligawe-Sayung yang menyebabkan kerugian ekonomi, dapat teratasi pada akhir tahun 2024. Terlebih dengan pembangunan tanggul hingga 7 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan," tambahnya. (red*)