SRAGEN, DETIK REPUBLIK -- Polres Sragen telah menghadapi insiden serius ketika salah satu pelaku komplotan spesialis pencuri pompa air, Abdul Manan (35), mencoba melarikan diri saat sedang dikeler untuk mencari barang bukti di wilayah Karanganyar pada Jumat (15/3/24).
Kasus ini mengungkap bahwa komplotan pencuri dinamo pompa air tidak hanya beroperasi di 16 titik wilayah Sragen, tetapi juga telah melakukan aksi pencurian sebanyak 2 kali di Karanganyar.
Tak hanya Abdul Manan, polisi juga berhasil menangkap Suparyono (60), warga Dungkayen, Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen, dalam operasi ini.
Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kasatreskrim AKP Wikan Sri Kandoyo, menjelaskan bahwa komplotan pencuri pompa air telah melakukan aksi di Sragen sebanyak 16 kali dan 2 kali di Karanganyar.
"Para pelaku menjual barang curian ini ke wilayah Trenggalek, Jawa Timur. Dengan penjualan satu unit mencapai Rp 7-8 juta," ungkap AKP Wikan saat dihubungi, Sabtu (16/3/24).
Pelaku Abdul Manan, yang sebelumnya bekerja di bengkel dinamo, mengakui melakukan aksi pencurian untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Modus operandinya melibatkan pencarian sasaran melalui internet, pengintaian, dan eksekusi aksi pada malam hari.
"Saya mendapatkan 60 persen dari hasil penjualan dinamo tersebut. Barang curian itu dijual ke Trenggalek," kata Abdul Manan.
Operasi polisi terhadap komplotan ini berakhir tragis ketika Abdul Manan berusaha melarikan diri dan akhirnya ditembak oleh petugas. Hal ini dilakukan karena sikap pelaku yang berbahaya saat hendak diamankan.
Diketahui, komplotan ini telah melakukan pencurian pompa air persawahan sebanyak 16 kali, termasuk di Tanon (7 kali), Kalijambe (4 kali), Plupuh (2 kali), Sidoharjo (1 kali), Miri (1 kali), dan terakhir di Kedungwaduk, Karangmalang, Sragen.
(Joko Susilo)