KARANGANYAR, DETIK REPUBLIK -- Masyarakat Kabupaten Karanganyar, khususnya di Kecamatan Jaten, merasa terbantu dengan adanya Gerakan Pasar Murah (GPM) yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan GPM dihelat di halaman kantor Kecamatan Jaten, Rabu (7/2/2024).
Warga Desa Jaten, Sartini, mengaku sengaja ke lokasi GPM, karena berbagai kebutuhan dijual dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasaran.
“Senang, harga di luar mahal banget. Di sini tidak,” kata Sartini, saat ditemui di lokasi. Menurut perempuan 55 tahun itu, harga kebutuhan di GPM terjangkau. Misalnya beras dijual Rp10.200 per kg, sedangkan di pasaran harga beras bisa mencapai Rp15 ribu per kg. Minyak goreng di luar dijual Rp 16 ribu per kg, tapi di GPM seharga Rp 13.500 per kg.
“Sangat membantu rakyat kecil, karena apa-apa di luar mahal. Semua mahal. Gula, minyak, beras, telur, mahal semua,” ungkapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng Dyah Lukisari menyatakan, dalam GPM ini pihaknya mempersilakan masyarakat Karanganyar dan sekitarnya, memanfaatkan untuk berbelanja.
“Ini tidak hanya untuk Karanganyar, tapi sekitar juga. Kalau pilihan lokasi di Jaten ini karena perkotaan, tapi banyak juga perusahaan yang banyak buruh,” beber Dyah.
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana menyampaikan, GPM diselenggarakan dalam rangka mengendalikan inflasi, dan menjaga keterjangkauan masyarakat untuk membeli kebutuhan.
“Kami juga menjaga pasokan komoditas pangan, dan tentunya meringankan beban pengeluaran masyarakat,” kata Nana, seusai memantau GPM di Kecamatan Jaten.
Ditambahkan, pemerintah memberikan bantuan subsidi harga, sehingga masyarakat mampu menjangkau harga kebutuhan. Beberapa komoditas yang mendapatkan bantuan subsidi dari pemerintah, seperti beras harganya belum turun dari Rp14.500 jadi Rp10.200 per kg di GPM, gula juga di pasaran Rp17 ribu per kg, di GPM jadi Rp14.500 per kg, minyak dari Rp15 ribu per kg di GPM jadi Rp13 ribu per kg.
Dalam kesempatan itu, Pemprov Jateng juga menyalurkan cadangan pangan berupa beras dan mi mocaf, kepada masyarakat setempat. Dengan demikian banyak masyarakat yang merasa terbantu.
Kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian dari pemerintah pusat, kepada masyarakat, yang kemudian ditindaklanjuti pemerintah provinsi, maupun kabupaten dan kota.
“Harapannya supaya masyarakat tetap melakukan kehidupan yang layak,” ucap Pj Gubernur. (*)