Bupati Semarang Berharap PLHUT Dapat Mencegah Penipuan Haji dan Umrah -->

Iklan Semua Halaman

PASANG IKLAN ANDA DISINI, HUBUNGI ADMIN

Bupati Semarang Berharap PLHUT Dapat Mencegah Penipuan Haji dan Umrah

POLTAK
Tuesday 16 January 2024
UNGARAN, DETIK REPUBLIK -- Keberadaan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di Kabupaten Semarang, diharapkan dapat menjadi tonggak dalam meningkatkan pelayanan kepada para calon jemaah.

Hal itu disampaikan Bupati Semarang melalui Wakil Bupati Basari, pada tasyakuran pembukaan PLHUT di Kampung Kauman Tengah, Ungaran, Senin (15/1/2024).

Menurutnya, dengan adanya PLHUT dapat mencegah penipuan haji dan umrah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Untuk itu, wabup meminta Kementerian Agama dapat menjalin sinergi dengan perangkat daerah, untuk mewujudkan pelayanan prima yang dituntut masyarakat.

“Kondisi itu dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan daerah,” ujarnya.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Semarang Muhtasit menjelaskan, pihaknya berkomitmen meningkatkan kinerja organisasi menggunakan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Tak hanya haji dan umrah juga pelayanan pendidikan dan keagamaan lainnya.

“Gedung PLHUT ini merupakan yang kelima yang dibangun dari sumber SBSN,” terangnya.

Kepala Seksi Pelayanan Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Semarang, Titik Halimah menjelaskan, PLHUT melayani pendaftaran ibadah haji terpadu.

“Jadi calon jemaah dapat mendaftar secara lengkap di sini. Sekali datang dapat dilayani dan tidak ada satu hari terpenuhi,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, juga dilayani pelimpahan kuota haji kepada ahli waris apabila calon jemaah yang telah terdaftar meninggal dunia. Ada pula pelayanan pembatalan keberangkatan ibadah haji karena alasan kesehatan atau meninggal dunia.

Menyinggung kuota haji Kabupaten Semarang pada 2024, Titik menyebut, terdapat kuota 688 orang dalam verifikasi awal. Selain itu, ada 54 kursi untuk prioritas calon jemaah lanjut usia dan kuota tambahan 51 orang. Di samping itu, ada perkiraan cadangan sebanyak 210 kursi menunggu kepastian pembagian kuota nasional dan Jawa Tengah.

“Jika nantinya milik Jawa Tengah, maka calon jemaah haji cadangan dapat diberangkatkan. Syaratnya, harus lulus pemeriksaan kesehatan,” pungkasnya.