Magelang Kota, DETIK REPUBLIK - Aksi tawuran sesama pelajar terjadi di lingkungan sekolah SMP N 13 Magelang, Selasa (7/11/2023). Perselisihan terjadi antara siswa kelas 8 dan 9 didalam lingkungan sekolah pada jam 12.30 WIB. Aksi tersebut disertai pelemparan batu, batako dan pasir, namun belum diketahui sebab musababnya.
Menurut salah seorang siswa berinisial P menceritakan kejadian tersebut ketika melihat kerumunan dilapangan basket langsung mendatangi untuk melihat tiba tiba dibubarkan oleh salah satu oknum guru dan disuruh masuk ke kelas masing masing, ungkap murid tersebut.
Bahkan informasi yang berhasil dihimpun melalui Siswa lainnya yang berinisial (E) mengetahui salah seorang Murid berinisial (R) menyebut "kae bocor kepalane" ...dan diketahui ternyata korban adalah (R) kelas 7c.
Terpisah salah seorang guru Wali Kelas (F) Kelas 8A berhasil dikonfirmasi melalu pesan singkat WhatsApp membenarkan atas kejadian tersebut dan menyatakan peristiwa tersebut sudah ditangani pihak yang berwajib, ujarnya.
Hanya saja Kepala Sekolah SMP N 13 Magelang Kota berinisial (T) saat dikonfirmasi memilih diam tidak memberikan keterangan.
Korban (R) mengalami luka bagian kening atas alis kiri yang langsung dilarikan ke RSI oleh ibu Rosi dan Pak Faris dan langsung ditangani dengan tindakan medis mendapatkan jahitan 2 dan semua biaya sementara ditanggung pihak sekolah sebesar Rp225.000.
Sementara korban (R) ketika di konfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp dia menceritakan kejadian, awalnya saya habis dari kantin mau ke kelas karena sudah bel masuk, terus saya dan teman saya melihat ada keramaian dibelakang kamar mandi lelaki. Saya dan teman merasa penasaran terus melihat dari samping kelas 7D, disitu sudah banyak yang nonton terus ada kakak kelas yang melempar batu kearah yang nonton, kemudian semua langsung berlari saat saya mau jalan apes terkena lemparan batu bata yang mengenai kening atas alis.
Melihat saya terkena lemparan batu, teman saya langsung nyamperin pas denger saya nangis dan sempat terkejut karena melihat darah keluar banyak, dan langsung dibawa keruang guru.
Kemudian guru mengumpulkan semua murid lelaki untuk dikumpulkan diluar ruang kelas untuk ditanyakan siapa pelakunya dan tidak ada satupun siswa yang mengaku, ungkap R sambil menutup percakapan via WhatsApp.
Tofan Triadi