Grobogan, DETIK REPUBLIK - Sebuah cara unik dilakukan para santri untuk memeriahkan Hari Santri Nasional 2023 di Desa Ketro Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan, Minggu (22/10/23) malam.
Para santri dari pondok pesantren Rodhotul Hufat bersama masyarakat setempat menggelar pawai obor dengan berkeliling kampung.
Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan Iptu Sutarjo mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan pawai obor yang digelar dengan mengusung tema ‘’Jihad Santri Jayakan Negeri’’ itu, pihaknya menerjunkan Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan pengamanan kegiatan tersebut.
‘’Hari ini Polsek Karangrayung Polres Grobogan menggelar pengamanan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023 yang dilaksanakan oleh warga Desa Ketro Karangrayung bersama para santri dari ponpes Rodhotul Hufat dengan menggelar pawai obor,’’ kata Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan.
Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan mengatakan, kegiatan pawai obor tersebut menunjukkan semangat para santri yang diibaratkan api yang terus menyala.
Melalui kegiatan seperti ini, juga diharapkan untuk memotivasi, membangun dan menjaga persatuan dan kesatuan warga Desa Ketro Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.
‘’Semangat persatuan dan kesatuan seperti ini, sangat dibutuhkan. Karena melalui persatuan dan kesatuan masyarakat, tentunya kondusivitas wilayah juga akan dapat terjaga dengan baik. Terlebih menjelang pelaksanaan Pemilu 2024,’’ ungkap Iptu Sutarjo.
“Para santri dan masyarakat disini, sangat antusias merayakan Hari Santri Nasional 2023 sesuai keinginan mereka. Cukup berjalan kaki sambil membawa obor dan diiringi drumband, itulah cara mereka mengungkapkan kebahagiaan dalam merayakan HSN,” ujar Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan.
Iptu Sutarjo berharap, menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 ini, wilayah Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dapat selalu dalam keadaan aman dan kondusif.
Selain itu, Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan, juga mengingatkan warga yang sudah mempunyai hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing.
‘’Pilihan boleh berbeda, tapi kita semua harus tetap bersaudara. Tetap jaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan antar sesama di wilayah Karangrayung ini,’’ tandas Iptu Sutarjo. (*)