Komentar
Semarang, DETIK REPUBLIK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang terus melakukan droping air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan. Penyaluran bantuan air bersih terkendala terbatasnya armada tangki pengangkut.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, anggaran belanja tidak terduga (BTT) saat ini memang sudah diturunkan seiring ditetapkannya masa tanggap darurat hingga Desember mendatang. Anggaran untuk pengadaan bantuan air bersih pada APBD 2023 sudah habis.
Ada hampir 570 tanki air bersih yang bisa disuplai menggunakan BTT dalam satu bulan. Namun, penyaluran terkendala armada tanki.
"Kemampuan membeli air ada tapi armada tanki sendiri di Semarang terbatas," ungkap Endro, Jumat (27/10/23).
Dia menyebut, pemenuhan prioritas PDAM adalah para pelanggan. Sehingga. kerjasama BPBD dan PDAM dalam pengangkutan air bersih dibatasi enam tanki dalam sehari. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir.
BPBD masih bekerjasama dengan berbagi pihak untuk program corporate social responsibility. Sampai Desember besok posisinya aman.
Diakui Endro, BPBD Kota Semarang tidak memiliki armada tangki untuk suplai air bsrsih. Pihaknya akan melakukan evaluasi terkait urgensi tanki air.
"Jika dinilai perlu, BPBD akan mengusulkan anggaran untuk pengadaan mobil tangki. Tangki itu multifungsi. Di samping dropping air bersih sewaktu-waktu mobilisasasi, kami menggantungkan armada tangki dari pihak lain. Pengalaman pemadaman di TPA, tangki dibutuhkan 24 jam," pungkasnya. (*)