Lampung, 15 Agustus 2023 - Konflik antara masyarakat pesisir barat Lampung dengan PT KCMU belum menemui titik akhir. Bentrokan antara kedua pihak kembali terjadi pada Senin (15/8/2023) di Desa Canti, Kecamatan Pesisir Barat, Lampung. Sayangnya, bentrokan ini berujung pada beberapa warga yang mengalami luka bacok.
Bentrokan ini bermula dari ketegangan yang terjadi akibat pembangunan tambang emas oleh PT KCMU di wilayah tersebut. Masyarakat pesisir barat Lampung merasa bahwa keberadaan tambang emas tersebut telah merusak lingkungan dan mengancam sumber daya alam yang mereka andalkan. Sebagai bentuk protes, warga pun menggelar aksi menolak pembangunan tambang tersebut.
Namun, aksi protes yang awalnya dilakukan secara damai berubah menjadi kerusuhan setelah aparat keamanan ikut campur tangan dengan penggunaan kekerasan untuk membubarkan massa. Dalam ketegangan yang terjadi, bentrokan fisik terjadi antara masyarakat dan aparat keamanan, dan beberapa warga pun mengalami luka-luka akibat bacokan.
Bentrokan ini menggambarkan bahwa ketidaksetujuan terhadap pembangunan tambang emas oleh PT KCMU masih mendalam di kalangan masyarakat pesisir barat Lampung. Para warga merasa bahwa langkah tersebut telah mengancam kelangsungan lingkungan hidup dan mata pencaharian tradisional mereka.
Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah perlu segera menangani permasalahan ini dengan cara yang adil dan transparan. Penting bagi pemerintah untuk melakukan dialog dengan semua pihak terkait, termasuk masyarakat setempat dan perusahaan terkait, guna mencari solusi terbaik yang dapat memenuhi kepentingan semua pihak.
Selain itu, pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap bentuk pembangunan, termasuk tambang emas, dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Upaya pemantauan, mitigasi dampak lingkungan, dan partisipasi masyarakat harus menjadi komponen utama dalam setiap proyek pembangunan untuk mencegah konflik semacam ini terulang di masa depan.